preloader
Demam Berdarah dan Covid-19

Demam Berdarah dan Covid-19

Rsabhk.co.id, Jakarta. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang memiliki gejala yang hampir mirip yaitu terjadinya demam pada awal infeksi. Hal ini yang terkadang bisa membuat sebagian dari kita merasa sulit dan juga bingung untuk membedakan mana demam antara DBD atau Covid-19.

Covid-19 merupakan penyakit pandemi sedangkan DBD merupakan penyakit endemi yang ada di Indonesia dan selalu mempunyai kasus tinggi terutama di musin hujan.  Dengue Virus (DBD) berasal dari gigitan nyamuk aedes aegypti sedangkan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-OV-2) merupakan  jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. DBD dan Covid-19 sama-sama mempunyai gejala demam dan bisa terjadi risiko penyakit serta komplikasi yang berat terutama pada anak-anak. Seperti yang telah kita ketahui, proses penularan Covid-19 melalui droplet atau air liur, sedangkan DBD melalui virus dengue dan penularannya lewat nyamuk aedes aegypti.

Gejala pada penyakit DBD yaitu pola demamnya mendadak dan langsung tinggi, bisa disertai perdarahan (mimisan, gusi berdarah), sakit kepala khas (dibagian depan kepala/di belakang bola mata), disertai mual, muntah dan nyeri perut. Sedangkan pada Covid -19 memiliki gejala antara lain demamnya tidak khas ada tidak disertai demam, hilang indera penciuman dan perasa, nyeri tenggorokan serta gejala pernafasan yang menonjol.

dr. Dwinanda Aidina Fitrani, Sp.A (K) dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (4/11/2021) menjelaskan salah satu tanda dari penyakit DBD adalah penurunan trombosit dan terjadi pada hari ke-3. Pada hari pertama dan kedua masih dalam keadaan normal, karena virus butuh proses untuk menyerang tubuh dan salah satunya menghancurkan trombosit. Trombosit rendah bukan hanya pada penyakit DBD, namun bisa terjadi pada penyakit lain bahkan pada Covid-19.

Penderita DBD harus waspada dan segera memeriksakan diri bila gejala memburuk, yang antara lain ditandai dengan pendarahan gusi, sakit perut parah, muntah darah, muntah terus-menerus, juga tubuh yang terasa tak berdaya dengan suhu yang tak stabil atau naik turun. Untuk pemeriksaan pengecekan virus Covid-19 adalah menggunakan swab PCR, sedangkan untuk memastikan dengue pemeriksaan molecular testing PCR virus dengue, Ns1 pada fase akut.

Cara pencegahan pada penyakit DBD antara lain menerapkan 3M Plus (menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas), hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu, menyalakan obat nyamuk serta vaksin dengue. Pencegahan pada Covid-19 yaitu selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan vaksin Covid-19.

Narasumber: dr. Dwinanda Aidina Fitrani, Sp.A (K)– RSAB Harapan Kita

**

Berita ini disiarkan oleh Kelompok Substansi Hukum, Organisasi dan Humas RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Contact Center melalui nomor hotline 021-3973-1255, SMS 0819-0417-4444, faksimili (021) 567-3832, dan alamat email info[at]rsabhk[dot]co[dot]id

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan