Rsabhk.co.id, Jakarta. Jumlah kasus penyakit hepatitis terbilang cukup tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penyakit hepatitis dapat menimbulkan gejala yang membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Hepatitis adalah penyakit yang diakibatkan adanya infeksi pada organ hati. Hati adalah organ penting dalam tubuh yang bertugas memproses nutrisi dan melawan infeksi. Jika hati mengalami kerusakan atau terkena radang, maka hal tersebut dapat mengganggu fungsi hati dan berdampak pada kesehatan tubuh.
Hepatitis terbagi beberapa jenis antara lain hepatitis A, hepatisis B, hepatisis C, hepatitis D, dan hepatitis E. Masing-masing jenis dari hepatitis mempunyai permasalahan yang berbeda-beda. Hepatitis A, ditularkan melalui pencemaran kotoran pada makanan, minuman, air dan sanitasi namun tidak menyebabkan infeksi kronik, bersifat akut dan bisa sembuh tanpa gejala sisa. Hepatitis B, penularan terjadi pada saat masa persalinan (dari ibu ke anak), jika sudah kronik dapat meningkatkan risiko sisrosis hatidan hepatoma. Hepatistis C, penularan melalui melalui darah dan cairan tubuh, jarum suntik dan hubungan seksual. Hepatitis D, jarang ditemukan namun paling berbahaya dan merupakan perkembangbiakan dari virus hepatitis B. Hepatitis E, penularan melalui fecal oral seperti hepatitis A dan tergolong keluarga vaksin RNA. Jenis hepatitis yang paling berbahaya adalah hepatitis B dan hepatitis C. Hal ini dikarenakan Hepatitis B atau C kronis sering kali dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Tanda dan gejala hepatitis akut dapat muncul dengan cepat. Beberapa gejala yang dapat terjadi, yaitu mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas, feses berwarna pucat, mata dan kulit berubah menjadi kekuningan, nyeri perut, berat badan turun, urine menjadi gelap, kehilangan nafsu makan serta merasa mudah lelah. dr. Duddy Mulyawan Djajadisastra, Sp.PD, FINASIM dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (29/07/2021) menjelaskan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko untuk terserang hepatitis antara lain melakukan vaksinasi, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis, mencuci bahan makanan yang dikonsumsi (sayuran, buah-buahan), tidak berbagi alat makan, sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain, tidak menyentuh darah tanpa sarung tangan pelindung, melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya, menggunakan kondom atau tidak berganti-ganti pasangan.
Kunci mencegah hepatitis adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Segera hubungi dokter jika merasa telah kontak dengan penderita hepatitis. Pengobatan sejak dini dapat membantu dalam mengatasi penyakit hepatitis.
Narasumber: dr. Duddy Mulyawan Djajadisastra, Sp.PD, FINASIM – RSAB Harapan Kita
**
Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Contact Center melalui nomor hotline 021-3973-1255, SMS 0819-0417-4444, faksimili (021) 567-3832, dan alamat email info[at]rsabhk[dot]co[dot]id