Kembar Siam (Conjoined Twins) merupakan salah satu kasus Kelainan Bawaan yang ada di dunia. Menurut Global Report on Birth Defect yang dirilis oleh March of Dimes Birth Defects Foundation pada th 2006, prevalensi bayi dengan kelainan bawaan di Indonesia adalah 59,3 per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia masih termasuk negara dengan prevalensi bayi dengan kelainan bawaan yang cukup tinggi. Sama seperti kelainan bawaan lainnya, penyebab munculnya kembar siam ini belum dapat diketahui. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Yaitu faktor genetik, faktor lingkungan , infeksi dan status gizi.
Kembar Siam merupakan salah satu kelainan bawaan yang cukup menyita perhatian dunia medis baik karena kompleksitas kelainannya maupun karena penanganannya yang melibatkan multidisiplin ilmu kedokteran. Penanganan kasus kembar siam juga melibatkan jumlah tenaga medis yang tidak sedikit.
Kasus kembar siam mempunyai beberapa tipe : Cephalopagus (dempet kepala), Thoracopagus (dempet dada), Omphalopagus (dempet perut), Ischiopagus (dempet panggul), Selain kelainan karena kembar siamnya, maka pasien juga kadang disertai dengan kelainan bawaan yang lain. Seperti kelainan jantung (PDA, ASD, VSD), kelainan di saluran pencernaan (Atresia, Stenosis, usus menyatu, hati yang menyatu), kelainan saluran kencing (Hypospadia), kelainan ekstremitas (tangan dan kaki).
RSAB Harapan Kita yang telah ditetapkan sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/ 638/2019, berusaha untuk membantu penanganan kelainan bawaan yang ada di Indonesia. Salah satu program unggulan RSAB Harapan Kita yaitu Birth Defect Center (BIDIC) membantu penanganan kelainan bawaaan mulai dari pra natal sampai pasca natal dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu kelainan bawaan yang ditangani adalah kelainan Kembar Siam.
RSAB Harapan Kita telah menangani beberapa kasus kembar siam di antaranya:
- Tahun 1981 Kembar Siam Omphalopagus (dempet perut)
- Tahun 2016 kasus kembar siam Thoraco omphalopagus (dempet perut dan sebagian tulang dada)
- Tahun 2017 kasus kembar siam Craniopagus (dempet kepala).
- Tahun 2019 kasus kembar siam Thoraco Omphalopagus (dempet perut dan sebagian tulang dada)
Penanganan keempat kasus tersebut alhamdulillah berjalan lancar dan bayi menjadi sehat.
Penanganan operasi pemisahan kembar siam bukanlah hal yang mudah, karena kompleks nya kasus, melibatkan berbagai disiplin ilmu, dan melibatkan tenaga medis, perawat dan tenaga kesehatan lain dengan jumlah yang banyak untuk ikut menangani jalannya operasi. Pembentukan dan koordinasi tim sangatlah penting.
Bayi kembar siam Naifa-Nayyara menjalani operasi pemisahan pada hari Sabtu (10/4/2021). Bayi kembar siam dengan jenis conjoined twin : Pygopagus yang merupakan kembar siam yang secara fisik bersatu di dasar tulang belakang (area Sacro Coccygeal ) dan wajahnya tidak berhadapan satu sama lain.
Kedua bayi perempuan ini lahir secara operasi sesar tanggal 17 November 2019 di RSIA Assalam Cibinong dan di rujuk ke RSAB Harapan Kita kini. Sejak itu mereka menjalani pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan berbagai pemeriksaan serta persiapan untuk operasi pemisahan. Pertemuan tim untuk diskusi dan pembahasan kasus sudah dilakukan secara berkala dengan melibatkan seluruh Tim Medis serta pertemuan koordinasi teknis pelaksanaan operasi yang melibatkan seluruh tim baik tim medis dan non-medis. Edukasi dan Informed Consent sudah disampaikan kepada keluarga pada hari Kamis, 31 Maret 2021 yang bertempat di Ruang Sidang RSAB Harapan Kita. Pihak keluarga telah menyetujui serta memahami hal-hal yang akan dihadapi setelah dilakukan operasi pemisahan.
Penanganan kasus kembar siam Naifa-Nayyara yang dempet pada bagian tulang belakang (area SacroCoocygeal ) melibatkan berbagai Dokter Spesialis. Antara lain :
1) Spesialis Bedah Anak,
2) Spesialis Bedah Syaraf,
3) Spesialis Bedah Plastik,
4) Spesialis Bedah Ortopedi,
5) Spesialis Anestesi
6) Spesialis Neurologi Anak,
6) Spesialis Saraf Divisi Neurofisiologi Klinik
7) Spesialis Anak KK Emergensi dan Rawat Intensif Anak
8) Spesialis Anak KK Pediatri Sosial
9) Spesialis Anak KK Nutrisi Metabolik
10) Spesialis Radiologi
11) Spesialis Patologi Klinik
RSAB Harapan Kita dibantu oleh beberapa tenaga medis Spesialis dari rumah sakit luar, antara lain dari 1) Rumah Sakit Kanker Dharmais 2) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 3) Rumah Sakit Carolus 4) Rumah Sakit Adhyaksa 5) Pusat Kesehatan Angkatan Darat. Operasi kembar siam ini ditangani oleh : 1) tim medis operasi yang terdiri dari 39 orang dokter spesialis, dan 24 orang tim perawat bedah dan anestesi, 2) tim non medis sejumlah 68 orang. Sehingga total jumlah personil yang terlibat membantu di dalam kegiatan operasi kembar siam ini berjumlah 131 orang.
Kegiatan operasi dimulai pada hari Sabtu (10/04/2021) pukul 07.00 WIB dan selesai di hari Minggu (11/04/2021) pukul 08.00 WIB, sehingga total pelaksanaan operasi pemisahan kembar siam ini memakan waktu 25 jam. Bagian yang menyatu adalah di daerah Coccygeus, Medula Spinalis, Rectum dan vagina yang saling menempel, dan lubang anus yang hanya 1. Alhamdulillah dengan Kerjasama seluruh Tim Medis dan perawat serta dukungan dari Manajemen RSAB Harapan Kita, pelaksanaan operasi pemisahan kembar siam Naifa dan Nayyara berjalan lancer.
Pasca operasi Naifa-Nayyara dirawat di Ruang Pediatric Intensive Care Unit dan ditangani oleh Dokter Spesialis Anak KK Emergensi dan Rawat Intensif Anak. Perkembangan Kesehatan kedua nya akan dipantau terus setiap hari oleh Tim Medis. Untuk beberapa waktu keduanya akan dirawat di PICU untuk pemulihan kondisi pasca operasi yang panjang. Setelah keadaan kondisi kesehatannya stabil maka keduanya akan dipindahkan ke Ruang Rawat Bedah Anak.
Untuk kedepannya Naifa dan Nayyara akan dipantau terus untuk Tumbuh Kembang, Nutrisi dan fisioterapi nya.
*Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukum, Organisasi, dan HUMAS RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor 021-5668284 ext 6666 atau pos elektronik: info@rsabhk.co.id serta layanan Contact Center 021-39731255.