Rsabhk.co.id, Jakarta. Gizi seimbang adalah susunan pola hidangan dalam sehari yang memenuhi zat gizi dimana didalamnya itu ada juga prinsip gizi seimbang diantaranya adalah aktivitas fisik harus ditingkatkan, keanekaragaman makanan yang harus kita makan setiap hari, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta yang paling utama juga harus memantau berat badan yang normal untuk menghindari masalah gizi. Menurut Permenkes No.25 Tahun 2014, remaja adalah mereka yang berada pada masa transisi dari anak-anak ke dewasa di usia sekitar 10 s.d 18 tahun dimana pada umur tersebut terjadi masa pubertas yang mengalami banyak perubahan baik perubahan bentuk tubuh, organ vital serta emosi. Terkadang banyak remaja yang pada saat masa pubertas mengalami kenaikan berat badan yang berlebih atau malah justru berat badan yang tidak naik-naik, perlu digaris bawahi bahwa gizi seimbang memang sangat penting dalam proses tumbuh dan kembang dari remaja-remaja di Indonesia.
Di era digitalisasi memang perkembangan teknologi sangat pesat terutama informasi-informasi yang berkaitan dengan makanan dan gizi. Perilaku makan yang sering salah dalam remaja yaitu seperti melewatkan sarapan, padahal sebenarnya sarapan itu sangat penting terutama jika mau memulai aktivitas seperti sekolah, mereka membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan kebutuhan energi untuk menjalani aktivitas belajar juga sangat tinggi dan otomatis sarapan menjadi sangat penting. Terlalu sering makan/jajan diluar juga merupakan perilaku yang salah, apabila ingin beli makanan diluar baiknya memilih makanan yang memenuhi gizi seimbang dan mengetahui kandungan gizinya. Selain itu, pola merokok pasti akan mengganggu penyerapan zat besi tertentu dan kurangnya aktivitas fisik.
Permasalahan gizi yang terbesar itu ada tiga kasus, namun yang utama yaitu anemia, Kasus anemia sangat menonjol pada anak-anak sekolah terutama remaja putri. Remaja putri berisiko tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat adanya pertumbuhan dan menstruasi, biasanya untuk remaja putri yang mengalami menstruasi tentunya mereka akan kehilangan banyak darah setiap bulannya, itu harus diimbangi dengan asupan gizi yang adekuat. Kasus yang kedua yaitu kurang gizi, faktor ini bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang serta faktor ekonomi. Kasus yang ketiga yaitu kegemukan, banyak faktor yang menyebabkan kegemukan seperti kurang aktivitas, kurang asupan serat, terbiasa mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak & garam.
Khoirul Barriyah, S.Gz , dalam siaran live dengan radio kesehatan, Rabu (10/02/2021) menjelaskan asupan gizi yang seimbang tentunya harus ada sumber karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral dan vitamin. Zat besi mempunyai fungsi sebagai pembentukan hemoglobin menjadi lebih baik, sedangkan hemoglobin itu sendiri bagian dari sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh baik otot maupun otak dan apabila dari asupan zat besinya kurang, otomatis pembentukan hemoglobin menjadi rendah sehingga darah yang bersirkulasi dalam tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan gangguan. Terkadang seseorang tidak sadar apabila mengalami gejala anemia, karena proses gejala anemia tidak dalam jangka waktu yang cepat. Tahap awal gejala anemia yaitu timbul pusing dan gejala 5L (lemah, lelah, letih, lesu, lunglai), apabila tidak diimbangi dengan asupan yang adekuat akan menajdi anemia yang berat, dan anemia yang berat akan sangat menggangu kesehatan.
Asupan nutrisi untuk dapat memenuhi gizi seimbang untuk tubuh kita sehingga bisa mencegah terjadinya anemia khususnya bagi remaja di Indonesia yaitu dengan menerapkan prinsip keanekaragaman makanan, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan dari satu jenis saja. Apabila ingin/terpaksa makan makanan instan, namun harus dalam batas yang sesuai tentunya harus dikonsultasikan dahulu dengan ahli gizi atau dokter gizi, menghindari makanan yang menghambat seperti (teh/kopi dan minuman manis/boba) serta minum susu yang mengandung zat besi. Dianjurkan remaja bagi remaja putri untuk minum suplemen tambah darah dengan aturan 1 minggu 1 tablet.
Narasumber: Khoirul Barriyah, S.Gz – RSAB Harapan Kita
**
Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Contact Center melalui nomor hotline 021-3973-1255, SMS 0819-0417-4444, faksimili (021) 567-3832, dan alamat email info[at]rsabhk[dot]co[dot]id