preloader
Mengatasi dan Mencegah Sakit Tenggorokan Saat Pandemi COVID-19

Mengatasi dan Mencegah Sakit Tenggorokan Saat Pandemi COVID-19

Rsabhk.co.id, Jakarta. Sakit tenggorokan merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi, namun sampai dengan saat ini sakit tenggorakan juga sering dikaitkan sebagai salah satu gejala dari Covid-19, sehingga memang dari kita sering merasa was-was saat mengalaminya. Setiap orang pernah mengalami sakit tenggorokan, penyakit ini juga kadang membuat kita merasakan gatal ditenggorokan bahkan sakit pada saat menelan. 

Keluhan sakit tenggorokan pada umumnya bukan penyakit melainkan merupakan suatu gejala, biasanya ditandai dengan rasa gatal, rasa perih, rasa tidak nyaman dan rasa nyeri saat menelan pada tenggorokan. Ada beberapa faktor resiko dari sakit tenggorokan yaitu salah satunya usia (bisa terjadi pada usia bayi sampai manula dan biasanya terbanyak pada usia 5 s.d 15 tahun), orang yang merokok serta mengkonsumsi alkohol secara rutin, paparan asap rokok (perokok pasif), riwayat alergi (alergi musiman), riwayat penyakit penyerta / penyakit keganasan serta paparan terhadap kimia. 

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan yaitu radang amandel, sakit tenggorokan sendiri serta radang pada pita suara. Keluhan umum yang dirasakan pada awal sakit tenggorokan yaitu sakit pada saat menelan, demam/meriang, bersin-bersin/pilek/batuk, serta ada benjolan di leher. dr. Septarina Asri Setyawati atau bisa disapa dengan dr. Nana dalam siaran live dengan radio kesehatan, Rabu (10/09/2020) menjelaskan di era pandemi seperti saat ini gejala demam, sakit tenggorakan, infeksi saluran nafas seperti batuk/pilek itu memang erat hubungannya dengan gejala covid-19, namun untuk penentuan diagnostik covid-19 itu harus dengan pemeriksaan Rapid/PCR/Swab. Selain dihubungkan dengan Covid-19, sakit tenggorokan bisa sebagai penyakit tenggorokan yang serius seperti halnya tumor/keganasan pada daerah mulut, tenggorakan atau lidah.

Apakah sakit tenggorokan bisa dikatakan sebagai gejala ringan dari virus corona? dr. Nana menegaskan, “sakit tenggorokan atau batuk ringan selama itu tidak menyebabkan depresi atau kesulitan bernapas bisa dikatakan gejala ringan namun dikatakan gejala berat apabila sakit tenggorokan menyebabkan adanya kesulitan bernafas”. Sebaiknya datang ke dokter apabila mengalami sakit tenggorokan di saat pandemi covid-19 yaitu bila panas lebih dari 1 minggu, ditemukan darah pada dahak/lendir, demam lebih dari 38,3 derajat, adanya kesulitan bernafas, serta kesulitan menelan yang berat. Penanganan awal apabila sakit tenggorokan yaitu dengan mengkonsumsi air putih yang banyak minimal 2 liter perhari, hindari asap rokok, berkumur dengan air garam, konsumsi makanan yang hangat, lunak dan berkuah atau konsumsi permen pelega tenggorokan yang mengandung menthol/papermint dan gunakan obat anti nyeri. 

Di akhir edukasi dr. Septarina Asri Setyawati menjelaskan agar selalu menjaga protokol kesehatan di masa pandemi ini yaitu agar selalu rajin mencuci tangan apabila tidak memungkinkan bisa pakai hand sanitizer, selalu gunakan masker, hindari kontak langsung dengan orang yang sedang flu/batuk dan demam, hindari penggunaan alat makan bersama, bersihkan secara teratur alat-alat disekitar kita misalnya Handphone (telepon seluler), meja kerja, remote TV/AC dan lain-lain dengan disinfektan, hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang rutin, pola makan yang sehat perbanyak konsumsi sayur dan buah.

Salam Sehat…

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan