preloader
Kapan Sebaiknya Membawa Anak ke Dokter Gigi saat Pandemi COVID-19 ?

Kapan Sebaiknya Membawa Anak ke Dokter Gigi saat Pandemi COVID-19 ?

Jakarta, 02/07/20. Kegiatan edukasi melalui siaran dengan Radio Kesehatan Kemenkes sempat vakum akibat COVID-19. Kemarin, Rabu 01 Juli 2020 telah berlangsung siaran on air dengan Radio Kesehatan melalui daring (zoom meeting). Topik yang dibahas yaitu mengenai amankah membawa anak ke dokter gigi saat kondisi pandemi saat ini ? Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 – 10.00 WIB di ruang Hukormas dengan narasumber drg. Meltharyna, SpKGA.

Dokter gigi merupakan salah satu profesi yang paling rentan terpapar dengan virus corona atau COVID-19. Mau tidak mau mereka harus bersentuhan langsung dengan bagian droplet atau cairan yang berada di dalam mulut pasien saat melakukan penanganan medis. Meltha menjelaskan bahwa orang tua tidak perlu khawatir apabila ingin mengajak anaknya untuk kontrol atau berobat ke dokter gigi, selama mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. “ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan oleh orang tua, apabila berencana pergi ke dokter gigi, seperti ; membuat perjanjian terlebih dahulu dengan poliklinik giginya, ini dilakukan agar rumah sakit dapat mengatur waktu dengan baik dan tidak berbenturan dengan pasien lain, penggunaan masker bagi pasien dan pendamping pasien dan jangan lupa selalu membawa handsanitizer.” Ujar Meltha.

Kapan waktu yang tepat membawa anak memeriksakan kesehatan giginya saat kondisi pandemi ? Meltha menjelaskan Kriteria pasien yang boleh datang ke dokter gigi disaat pandemi, antara lain ; Keadaan emergency seperti, nyeri gigi yang tidak tertahankan, mengalami pendarahan, gigi yang tiba-tiba lepas dan harus segera di tolong karena sangat mengganggu dan mengancam kesehatan tubuh, dalam keadaan sehat (tidak demam, batuk, pilek), tidak habis bepergian ke daerah-daerah pandemi dan tidak habis kontak dengan orang yang suspect corona.

Selama pandemi ini banyak pasien yang ragu berkunjung ke dokter gigi. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan risiko penyebaran virus, sehingga tidak sedikit orang tua memutuskan untuk menggunakan obat – obatan tradisional untuk meredakan nyeri sakit gigi bagi anaknya ; seperti berkumur dengan larutan air garam dan mengunyah bawang merah/putih. Pemberian obat tanpa resep dokter pun penggunannya harus dibaca terlebih dahulu dengan teliti, banyak yang perlu dipertimbangkan saat membeli obat tanpa resep dokter. Meltha tidak menganjurkan hal tersebut, tapi jika hanya sebagai pertolongan pertama dan tidak bersifat terus menerus, disilahkan saja selama pemberiannya dalam batas yang wajar. “segera konsultasikan ke dokter gigi terdekat, apabila keluhan tidak kunjung sembuh.” Meltha menjelaskan.

Kita tidak pernah tau kapan pandemi ini akan berakhir, maka itu penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dari sekarang. Mulai ajarkan anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti rajin gosok gigi tiap bangun pagi dan sebelum tidur, batasi konsumsi makanan yang manis, serta minum air putih yang cukup.

Salam sehat…

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan