preloader
Infeksi HIV pada Anak Pencegahan dan Penanganan

Infeksi HIV pada Anak Pencegahan dan Penanganan

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Terkait dengan hal tersebut, tema edukasi dalam siaran minggu ini di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah pencegahan infeksi HIV pada anak dengan narasumber dr. Endah Citraresmi, SpA (K), MARS yang berlangsung dari pukul 09.00 – 10.00 WIB.

“HIV bisa mengenai pada anak, kekhasannya mayoritas ditularkan melalui ibu baik masih di dalam kandungan, selama proses persalinan dan saat menyusui.” Ujar Endah. Wanita hamil yang hidup dengan HIV memiliki risiko meneruskan virus kepada bayinya. Gejala infeksi HIV pada anak sudah mulai tampak sejak awal terinfeksi, gejala tersebut terutama sangat terlihat pada tahun pertama kehidupannya, seperti ; berat badan tidak naik, pneumonia, diare yang berkepanjangan, gizi buruk dan sering sakit.

“Salah satu faktor yang paling berperan dalam penularan virus HIV pada anak adalah jumlah virus yang ada pada ibu, oleh karena itu semua ibu hamil harus periksa tes HIV untuk melakukan pencegahan penularan dari ibu ke bayi.” Endah menjelaskan. Salah satu program pemerintah dalam menekan risiko penularan ibu hamil positif HIV kepada anaknya adalah melalui program PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak) yang sejalan dengan rekomendasi WHO (World Health Organization) tahun 2010.

“Pada prinsipnya Pengobatan pada anak positif HIV sama dengan dewasa. Pemberian obat berdasarkan dengan usia dan berat badan. Kepatuhan minum obat sangat berpengaruh terhadap pengobatan HIV pada anak. Anak yang tidak patuh dalam mengkonsumsi obat – obatan efeknya akan resisten terhadap obat tersebut yang menyebabkan virusnya akan meningkat lagi sehingga akhirnya akan gagal terapi. Dan saat ini masalah yang sedang dihadapi oleh negara- negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia yaitu terbatasnya obat – obatan yang diperuntukkan bagi pasien HIV anak.“ Endah menambahkan.

Anak penderita HIV bisa tumbuh dan kembang seperti anak – anak lain yang tidak terinfeksi asalkan terdeteksi sejak dini. Berhentilah menganggap HIV ini penyakit mematikan dan memalukan, karena HIV merupakan jenis penyakit seperti infeksi yang lainnya. Diakhir edukasi , Endah menyampaikan dengan mengetahui status HIV sedini mungkin pada ibu hamil akan berdampak positif pada ibu dalam mencegah komplikasi yang akan terjadi akibat infeksi tersebut dan mencegah penularan HIV dari ibu ke anaknya dan ini dapat meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak Indonesia di masa sekarang dan akan datang.

Salam sehat..

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan