preloader
Berdamai dengan Autoimun

Berdamai dengan Autoimun

Rabu, 6 November 2019 telah berlangsung siaran dengan Radio Kesehatan di Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia. Tema yang dibahas mengenai seputar autoimun, kegiatan ini berlangung kurang lebih 1 jam dari pukul 09.00 – 10.00 WIB dengan dr. Duddy Mulyawan, SpPD FINASIM sebagai narasumber.

Autoimun adalah sistem imunitas yang melawan/menyerang sel–sel yang sehat dalam tubuh. Sedangkan sistem kekebalan tubuh, seharusnya berfungsi melindungi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus. Duddy mengatakan bahwa autoimun sendiri jenisnya sampai dengan 80 dan banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang penyakit autoimun. Jenis penyakit autoimun yang sering di derita di Indonesia adalah systemic lupus erythematosus (SLE) dan orang yang hidup dengan penyakit lupus disebut odapus.

Sejumlah penyakit autoimun yang umum dijumpai antara lain ; diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis (RA), tyroid dan osteoarthritis. Penyebab autoimun belum diketahui secara spesifik, namun terdapat beragam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun, seperti ; genetik, etnis, usia dan jenis kelamin. “Gejala penyakit autoimun itu sangat umum sekali, sehingga kita sering tidak menyadarinya.” Ujar Duddy. “Penyakit yang lama, berkepanjangan dan tidak sembuh-sembuh sehingga mengganggu kualitas hidup ada baiknya langsung di periksakan karena itu merupakan salah satu gejala autoimun yang mudah dikenali, bahkan autoimun itu bisa mematikan apabila tidak langsung ditangani”. Tambah Duddy.

Penyakit autoimun dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan tes antibodi anti-nuklear (antinuclear antibodies test atau ANA) digunakan untuk mengukur kadar dan pola aktivitas antibodi pada darah yang melawan tubuh (reaksi autoimun). Sebagian besar penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul bisa dijaga dan ditekan agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diidap, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, pengidap bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Di akhir edukasi Duddy mengatakan yang bisa dilakukan setelah seseorang didiagnosa autoimun adalah pahami keterlibatan organ, pahami obat apa yang harus diminum secara teratur dan pahami efek dari obat–obatan yang dikonsumsi. Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Namun, cukup sulit untuk mencegah penyakit autoimun karena penyebab pastinya tidak diketahui. Akan tetapi, beberapa usaha yang bisa dilakukan yaitu gaya hidup sehat, aktif, makan serat yang cukup (karbohidrat, lauk-pauk dan sayuran). rutin berolahraga, dan mengurangi stres.

Salam sehat..

 

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan