preloader
Membuat Anak Menyukai Makan Makanan Sehat

Membuat Anak Menyukai Makan Makanan Sehat

Jakarta, 30 Juli 2019. Masih dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN), RSAB Harapan Kita kembali mengadakan acara edukasi kesehatan berupa seminar yang bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSAB Harapan Kita. Kegiatan ini telah berlangsung tanggal 29 Juli 2019, pkl 09.00 – 11.00 WIB di Lobby Music Corner Harapan Kita. 

Direktur Medik dan Keperawatan dr. Retno Widyaningsih, SpA (K), MPH, turut hadir memberikan sambutan sekaligus pembukaan pada acara tersebut. Hadir pula ketua DWP RSAB Harapan Kita, dr. Lugyanti Sukrisman, Sp.PD-KHOM,FINASIM beserta anggota. Sebelum acara seminar dimulai, penampilan anak – anak TPA RSAB dan fashion show anak & ibu ikut meramaikan acara tersebut, dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, agar anak bisa berekspresi dengan segala potensi yang dimiliki serta mempererat hubungan kasih sayang dan kekompakan anak dan ibunya.

Dr.dr.Tinuk Agung Meilany, SpA (K) selaku narasumber yang mengisi acara, mengajak semua para orang tua untuk bisa lebih cerdik dalam menghadapi anak – anak yang mengalami sulit makan. Tinuk menjelaskan tahapan gangguan pertumbuhan itu terdiri dari ringan, sedang dan berat. Untuk tahapan gangguan pertumbuhan pada level sedang, termasuk didalamnya adalah anak dengan gizi kurang. Anak yang kurang gizi ditandai dengan badan yang kurus, ini dikarenakan berat badannya tidak sesuai untuk anak seusianya. Terlepas dari masalah genetik, tubuhnya juga lebih pendek dibanding anak lain yang seusianya. Jika masalah kekurangan gizi ini tidak segera diatasi, anak akan mengalami masalah gizi buruk. Sementara anak bergizi buruk (gangguan pertumbuhan pada level berat) lebih mudah terlihat karena gizi buruk ini sangat mempengaruhi fisiknya.

{gallery}makan-makanan-sehat{/gallery}

Berbicara mengenai stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan pada anak menjadi masalah utama di Indonesia. Secara medis, stunting adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal. Keadaan ini menyebabkan tubuh anak lebih pendek dan kemampuan berpikir yang cenderung lebih lemah dari anak lain seusianya. Agar anak tidak mengalami stunting, tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua adalah dengan pencegahan sejak masa kehamilan, memberikan ASI, imunisasi serta gaya hidup bersih dan sehat.

Pada saat pemberian materi, tinuk menambahkan tips memberikan makan pada anak, diantaranya ; biasakan sejak dini, jadikan kebiasaan yang menyenangkan, menyiapkan makanan dan cemilan yang sehat serta memberikan kejutan dan tampilan yang menarik.

Diakhir seminar Tinuk menyimpulkan bahwa anak sehat akan makan dengan baik, berkembang secara optimal dan mengikuti kurva pertumbuhan BB dan TB anak sesuai umurnya, semua itu merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizinya agar memiliki tumbuh kembang yang optimal dan masa depan yang gemilang.

Salam sehat…… 

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan