rsabhk.co.id, 18 September 2024, 12:05 WIB.
Kenapa Penting Melakukan USG ?
USG atau ultrasonografi merupakan tindakan medis berupa pemindaian organ tubuh manusia menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Alat USG tersebut nantinya akan mengeluarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi dan akan merekam gelombang suara yang dipantulkan kembali sehingga dapat menampilkan gambaran bentuk serta ukuran organ tubuh tersebut pada layar monitor.
USG dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai macam penyakit hingga sebagai alat penunjang dalam proses pembedahan dan juga untuk memeriksa kehamilan pada wanita.
Pemeriksaan USG pada kehamilan berguna untuk menunjang pemeriksaan klinis yang tepat dan akurat terhadap suatu kehamilan. Pemeriksaan ini bisa mendapatkan beberapa informasi penting seperti lokasi kehamilan, mengidentifikasi jumlah janin yang sedang dikandung, dan membantu dalam pengambilan keputusan diagnosis prenatal pada kasus kelainan kongenital pada janin.
dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G, Subsp.K.Fm selaku dokter obsgin subspesialis fetomaternal RSAB Harapan Kita mengungkapkan bahwa USG telah menjadi alat bantu vital bagi dokter kebidanan, bagaikan stetoskop modern yang memungkinkan mereka untuk memantau kesehatan ibu dan janin dengan lebih detail dan akurat. Kemudahan penggunaan dan ketersediaannya yang luas, bahkan di pelosok daerah, menjadikan USG sebagai alat yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan kehamilan yang optimal.
“USG saat ini sudah seperti stetoskopnya untuk dokter kebidanan. Karena relatif mudah digunakan dan alatnya tersedia banyak, hampir diseluruh pelosokpun sekarang sudah memiliki alat USG. Sehingga, kita sangat terbantu dengan penggunaan usg ini untuk memberikan pelayanan ke ibu hamil agar kehamilannya dapat berjalan baik dan bayi yang dilahirkan bisa bebas dari komplikasi” kata dr. Novan.
USG diawal Kehamilan
Pemeriksaan USG saat hamil awal, setelah dinyatakan positif melalui testpack, memiliki beberapa peran penting. Pertama, USG membantu menentukan kepastian kehamilan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa benar-benar terjadi kehamilan dan bukan kondisi lain yang menyerupai gejala kehamilan.
Kedua, USG awal membantu menentukan lokasi kehamilan. Hal ini penting untuk mendeteksi kemungkinan kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik), yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayu jika tidak segera ditangani.
Ketiga, USG awal membantu menentukan usia kandungan lebih pasti. Hal ini penting untuk menghitung perkiraan tanggal persalinan dan memantau perkembangan janin selanjutnya. Dengan mengetahui usia kehamilan yang akurat, dokter dapat memberikan saran dan anjuran yang tepat terkait pemeriksaan dan perawatan kehamilan.
Kemudian dengan mengetahui usia kehamilan sejak awal bisa mendeteksi lebih tepat tafsiran persalinan. USG pada trimester pertama, akurasi prediksi umur kehamilan hanya meleset sekitar 2 s/d 3 hari. Namun semakin besar usia kehamilan, semakin besar melesetnya prediksi usia kehamilan. Untuk USG trimester kedua, prediksi kehamilan bisa meleset 1 s/d 2 minggu. Bahkan bisa meleset 3 s/d 4 minggu jika USG dilakukan pada trimester ketiga.
“Jadi kepentingannya usg saat hamil awal dari testpack positif itu, adalah menentukan kepastian kehamilan. Dan kemudian menentukan lokasi kehamilan, tentunya kita tidak ingin kehamilannya diluar rahim. Dan kemudian dari usg awal itu bisa menentukan usia kandungan lebih pasti” ujar dr. Novan
“ternyata bayinnya ada masalah, pertumbuhannya melambat, padahal usia kandungannya 20 minggu, tapi karena pertumbuhannya lambat kita prediksinya 16 minggu. Tentunya ini jadi tidak tepat, nanti jadi bingung menentukan usia kehamilannya. Makanya kalau ada pasien kontrol yang selalu kita pakai usgi trimester pertama” jelas dr. Novan.
Selain itum masa kehamilan trimester pertama, khususnya usia kehamilan 11 hingga 13 minggu, merupakan jendela sempit yang menawarkan kesempatan emas untuk mendeteksi kemungkinan kelainan genetik pada janin. Periode krusial ini, yang sering terlewatkan oleh pasien. Pada periode kehamilan ini bisa dilakukan deteksi dini kelainan genetik yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup bayi.
“Nah yang lebih penting lagi, juga trimester pertama di usia kehamilan 11 Minggu sampai 13 Minggu itu kita bisa menilai kemungkinan kelainan genetik pada janin. Itu Windows nya jadi sangat sangat sempit. Kadang pasien sering juga terlewat, padahal itu sangat penting pada usia hamil seperti itu. Sindrom kelainan genetik, seperti trisomi 21, trisomi 18 dan trisomi 13 itu bisa terprediksi dengan pemeriksaan usg trimester pertama tersebut” Jelas dr. Novan
USG 2D, 3D dan 4D
USG 2D, menjadi pilihan favorit di antara tiga jenis pemeriksaan kehamilan, umumnya dilakukan pada tiga bulan pertama kehamilan untuk menilai kesehatan janin dan mendeteksi kelainan bawaan.
Meskipun menampilkan visualisasi monokrom, USG 2D mampu memberikan gambaran rinci organ dalam janin yang sedang berkembang dengan presisi. Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa mengukur panjang dan berat janin, volume ketuban, dan mengidentifikasi potensi kelainan janin. Keunggulan USG 2D dibandingkan jenis USG lain adalah biaya yang relatif murah dan ketersediaan yang lebih luas.
USG 3D dan 4D merupakan pengembangan dari USG 2D yang bertujuan memberikan visualisasi kehamilan yang lebih detail. Teknologi ini memungkinkan dokter dan ibu untuk melihat wajah bayi dengan lebih jelas, bahkan hingga ke struktur organ dalam.
USG 3D menghasilkan gambar tiga dimensi statis (tidak bergerak) yang lebih baik, memungkinkan observasi detail wajah janin seperti mata, hidung, dan bibir. Kemampuan ini membantu dokter dalam mendiagnosis kelainan organ pada janin dalam kandungan, seperti kelainan bibir sumbing, kelainan jantung dan kelainan kongenital lainnya.
USG 4D memiliki teknologi yang lebih maju. USG ini mampu menampilkan gambar tiga dimensi yang bergerak secara real-time. Pemindaian ini memungkinkan visualisasi janin dari berbagai sudut dengan tingkat detail yang lebih tinggi. Sama dengan USG 3D, pada USG 4D juga bisa mendiagnosis kelainan-kelainan kongenital.
Banyak calon orang tua yang bertanya-tanya apakah perlu selalu menggunakan USG 3D atau 4D untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang janin mereka. dr. Novan berpendapat USG 3D dan 4D tidak selalu diharuskan. USG 2D, dengan kualitas yang baik, sudah cukup untuk menilai kondisi janin secara akurat.
Lebih lanjut dr. Novan menjelaskan bahwa USG 3D dan 4D memang menawarkan visualisasi yang lebih realistis dan detail, namun perannya lebih condong ke aspek hiburan, yaitu untuk melihat wajah bayi sebelum kelahiran. USG 2D sudah cukup untuk pemeriksaan kesehatan dan akurasi diagnostik.
Oleh karena itu, tidak perlu terpaku pada USG 3D atau 4D. Konsultasikan dengan dokter kandungan ayah/bunda untuk menentukan jenis USG yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kehamilan Anda.
“Apakah harus selalu dengan USG 3D dan 4D untuk mendapatkan akurasi USG yang lebih baik? tidak seperti itu, jadi dengan USG 2D yang kualitasnya baikpun kita bisa menilai kondisi janinnya. Tidak harus dengan 3D atau 4D. Karena USG 3D dan 4D sifatnya lebih ke entertainment, untuk melihat wajah bayi kepada kedua orang tua” kata dr. Novan.
Namun dr. Novan juga menjelaskan, meskipun USG 2D umumnya cukup untuk pemeriksaan kesehatan janin, dalam beberapa kasus, USG 3D atau 4D dapat memberikan manfaat tambahan. Contohnya, jika dokter kandungan mencurigai adanya kelainan seperti bibir sumbing. Gambaran 2D mungkin sulit dipahami oleh orang tua, sehingga visualisasi 3D atau 4D yang lebih realistis dapat membantu mereka memahami kondisi bayi dengan lebih baik.
USG Fetomaternal
Istilah “USG fetomaternal” memang sering digunakan oleh pasien, namun sebenarnya istilah yang tepat adalah “USG detail scan”. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai anatomi janin secara lebih detail dan menyeluruh untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ-organnya.
USG detail scan biasanya dilakukan oleh dokter konsultan fetomaternal, yaitu dokter kandungan yang memiliki keahlian khusus dalam menangani kehamilan berisiko tinggi dan kelainan janin.
“Sebenarnya tidak ada istilah USG fetmaternal yang ada adalah USG detail scan. untuk menilai anatomi si janin secara lebih detail untuk melihat apakah di organ- organnya normal atau ada kelainan. Nah ini disebut usg fetomaternal karena biasanya yang mengerjakan adalah dokter konsultan fetomaternal” ujar dr. Novan
Lebih lanjut dr. Novan menjelaskan bahwa pemeriksaan USG detail scan, idealnya dilakukan hanya sekali saja. Setelah momen penting USG detail scan, fokus beralih pada pemantauan tumbuh kembang janin melalui pemeriksaan USG biasa.
“Ya jadi USG detail scan itu hanya cukup sekali sebenarnya. Jadi yang 20 sampai 24 minggu untuk screening organ organnya satu kali saja. Kemudian selanjutnya hanya pemantauan tumbuh kembang si janin ya hanya dengan pemeriksaan USG biasa tidak perlu dengan konsultan fetomaternal” Jelas dr. Novan
Meskipun USG detail scan pada usia kehamilan 20-24 minggu idealnya dilakukan sekali, bukan berarti pemantauan selanjutnya diabaikan. Dalam wawancara tersebut, disebutkan bahwa dokter kandungan akan terus memantau pertumbuhan janin, dan jika ditemukan indikasi gangguan, rujukan kembali ke konsultan fetomaternal akan dilakukan. Hal ini dikarenakan kehamilan bersifat dinamis, di mana kondisi janin dapat berubah seiring waktu
“Kecuali kalau nanti dalam pemantauan oleh dokter obgynnya. Kok ini pertumbuhannya kelihatannya ada gangguan nih. kehamilan itu sifatnya dinamis, bisa saja di 20 Minggu kelihatannya normal normal saja, tapi di 26 Minggu ada hidrosefalus itu ada cairan di kepala si janin itu mungkin-mungkin saja. Nah itu biasanya nanti setelah kalau ada masalah ya dirujuk lagi ke konsultan fetomaternal” kata dr. Novan
USG Dasar Oleh Bidan
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) memahami peran penting bidan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, termasuk dalam hal pemeriksaan kehamilan. Oleh karena itu, POGI menyediakan pelatihan khusus bagi bidan untuk melakukan USG dasar.
Bidan yang telah mengikuti pelatihan tersebut dan mendapatkan sertifikat kompetensi diperbolehkan untuk melakukan USG dasar. Hal ini sejalan dengan tujuan Kementerian Kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
“Jadi dari organisasi POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) sendiri, memang ada pelatihan untuk bidan bidan. Selama, bidannya itu sudah melakukan pelatihan tersebut dan sudah diberi sertifikat kompetensi untuk melakukan USG dasar yah silahkan boleh. Boleh-boleh saja, karena kan tujuannya memang untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi” kata dr. Novan
Simpulan Sehat
Bagi setiap pasangan yang ingin memiliki keturunan, mendapatkan keturunan berkualitas tentunya pasti menjadi dambaan. Di era modern ini, fokus utama orang tua telah beralih dari kuantitas ke kualitas. Memiliki anak yang sehat dan berkualitas menjadi prioritas utama.
Mempersiapkan kehamilan yang berkualitas dimulai jauh sebelum kehamilan. Menjaga kesehatan ibu dengan pola makan bergizi, mengontrol berat badan, dan mencegah penyakit menular seksual adalah langkah awal yang penting.
Saat hamil, pemeriksaan kehamilan yang berkualitas menjadi kunci utama. Pemeriksaan USG, sebagai salah satu alat bantu vital, dan memiliki peran penting.
Bagi ibu hamil yang tinggal di kota besar, memanfaatkan jasa dokter fetomaternal untuk pemeriksaan USG, terutama screening test dan screening trimester kedua dan ketiga, sangatlah dianjurkan. Dokter fetomaternal memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis dan menangani masalah kehamilan yang kompleks, sehingga memberikan ketenangan dan kepastian bagi ibu hamil dan calon bayi.
Narasumber : dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G, Subsp.K.Fm