preloader
Celah Bibir dan langit-langit pada Anak

Celah Bibir dan langit-langit pada Anak

Rsabhk.co.id, Jakarta. Jika melihat tren saat ini, tentunya juga kita dapat melihat bahwa kecantikan atau upaya yang terjadi ada beberapa faktor, salah satunya penyakit yang diderita oleh seseorang yang tentunya akan berpengaruh pada tumbuh kembang kedepannya yaitu celah bibir dan langit-langit pada anak.

Kata celah lebih nyaman terdengar walaupun kita tidak mempunyai istilah dalam bahasa, tetapi dari tahun 1995 tidak lagi menyebut dengan bibir sumbing, namun dengan sebutan celah bibir dan langit-langit atau dalam bahasa inggris disebut cleft lip and palate.

Celah bibir dan langit-langit adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir. Celah tersebut bisa muncul di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir. Celah bibir dan langit-langit sering kali disertai dengan munculnya celah di langit-langit mulut yang sering disebut dengan langit sumbing. Celah bibir dan langit-langit terjadi karena tidak sempurnanya penyatuan jaringan di bibir atau di langit-langit mulut janin, sehingga terbentuk celah. Normalnya, proses penyatuan tersebut terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Menurut penjelasan drg. Muhammad Syafrudin Hak, Sp.BM(K), MPH, Ph.D dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (13/1/2022) “celah bibir dan langit-langit terjadi sejak lahir dan baru bisa dioperasi atau dikoreksi pada tahun atau pada umur yang sudah lebih besar. Sebenarnya threatment protokolnya adalah kondisi ini bisa dikoreksi pada saat bibir pada usia 3 bulan kemudian langit langit dengan penelitian yang cukup mendalam pada usia 1 tahun setengah, jadi celah bibir ini merupakan suatu problem Kesehatan di seluruh dunia dan mempunyai masalah yang cukup besar”.

Kondisi kelainan bawaan ini bisa dideteksi pada saat trimester awal dalam kandungan, jadi kita bisa melihat dari hasil usg para spesialis kebidanan. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan celah bibir dan langit-langit. Namun para ahli percaya bahwa kondisi ini terjadi akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Jadi kondisi celah bibir dan langit langit ini kurang lebih 50% dan 50% dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Disamping itu, memiliki saudara atau orang tua dengan celah bibir atau langit-langit juga berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya bayi dengan celah bibir dan langit-langit. “tutur drg. Muhammad Syaf”

Beberapa komplikasi yang mungkin dapat dialami oleh bayi yang menderita celah bibir dan langit-langit adalah gangguan pendengaran, gangguan pertumbuhan gigi, kesulitan mengisap ASI, kesulitan berbicara atau berkomunikasi nantinya. Anak dengan celah bibir dan langit-langit mungkin mengalami masalah dalam emosi, perilaku, dan kehidupan sosial karena penampilannya yang berbeda atau karena berbagai prosedur medis yang harus dilakukan secara berkala. 

Celah bibir dan langit-langit memang sulit dicegah karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ibu hamil dapat melakukan beberapa langkah untuk menurunkan risiko terjadinya celah bibir dan langit-langit pada janin, antara lain melakukan pemeriksaan genetik ke dokter jika ada anggota keluarga yang mengalami celah bibir dan langit-langit, melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter, menjalani gaya hidup sehat selama hamil, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang serta mengandung asam folat, menjaga berat badan sehingga tidak mengalami obesitas selama kehamilan, tidak merokok, serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak menggunakan obat atau suplemen secara sembarangan tanpa anjuran dokter.

Narasumber: drg. Muhammad Syafrudin Hak, Sp.BM(K), MPH, Ph.D – RSAB Harapan Kita

**

Berita ini disiarkan oleh Kelompok Substansi Hukum, Organisasi dan Humas RSAB Harapan Kita. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Contact Center melalui nomor hotline 021-3973-1255, SMS 0819-0417-4444, faksimili (021) 567-3832, dan alamat email info[at]rsabhk[dot]co[dot]id

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan