preloader
Penyuluhan Rutin Dalam Rangka Kegiatan PKRS

Penyuluhan Rutin Dalam Rangka Kegiatan PKRS

Jakarta, Rabu 26 April 2017, RSAB Harapan Kita kembali mengadakan penyuluhan rutin dalam rangka kegiatan PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit). Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 09.30 sampai dengan 11.30 WIB tersebut diisi dengan 2 topik yang berbeda. Bidan Mawan Frisanti Naibaho,S.Keb dari Team Kebidanan menyampaikan penyuluhan dengan topik ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja serta Vivi Rahmadhani, Amd.Tw dari Team Terapi Wicara dengan topik Stimulasi Bahasa pada Anak.

[widgetkit id=57]

Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih 120 menit dan dihadiri oleh 21 pasien ibu dan keluarga yang bertempat di Ruang Tunggu Klinik Anyelir . Dalam kegiatan tersebut, bidan Mawan Fristanti menyampaikan bahwa menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu dan bayi. Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi

Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu yang bekarja juga dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya perlu pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar. Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja. Namun hal ini akan sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat bekerja.

Pada kesempatan yang sama Vivi Rahmadhani,Amd.TW dari team Terapi Wicara membahas tentang Stimulasi Bahasa pada Anak. Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak. Seperti yang disampaikan oleh narasumber, bahwa ada beberapa cara yang perlu diketahui tentang bagaimana cara mengajarkan anak berbahasa. Cara – cara tersebut adalah 1. Visual ( penglihatan ), 2. Auditory ( pendengaran ), 3. Taktil ( rasa raba ).

Jadi dari edukasi yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa, betapa pentingnya memberikan stimulasi bahasa pada anak dengan tujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa yang ia miliki sesuai dengan usia perkembangannya.

Peserta yang hadir saat itu terlihat cukup antusias, terlihat dari beberapa pasien yang memberikan pertanyaan seputar topic yang disampaikan. Jadi nantikan kami di kegiatan berikutnya dengan topik yang lebih menarik.

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan